Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

2017

2017 Waktu disaat kebahagiaan datang Sedih nan tangis jua tak lekang Terkekang memenuhi ingatan Memeras air mata perasaan Waktu disaat ujian punya kenangan Tersenyum dan tertawan Menarik lembut garis di pipi Bilamana aku hanya emosi Waktu dimana cinta menghujam Ingin mengulang hal yang terpejam Kelam tak terhalang Kesucian dari nurani yang datang Waktu dalam kesedihan Tangis dan ujian Padamu Tuhan Aku diberi kekuatan Bengkulu, 31-12-2017

Segurat Garis Sumatera

Segurat Garis Sumatera Sumatera itu Indonesia Tanah yang kaya Dikelilingi luasnya samudera dan Ragam flora jua fauna Meski sebatas guratan pena yang menumpahkan tinta dan berakhir dengan titi mangsa Tapi, aku bersama dia... Sumatera yang indah! Kali ini engkau ku bawa Menengah pada samudera hindia Untuk menitik jejak raga Terucap kata "yauwaika" Selamatlah Kita !!! Pulau Enggano, ENJ 2017             SemangArt, RWTC Success

Padamu Abdi

Padamu Abdi Hari ini Aku memiliki sebuah kekaguman Luar biasa indah Bukan tentang wanita Apalagi harta Namun, tentang dimana.. Pesuruh nurani Kacung negara Atau apapun jeritan yang terucap Dari mereka yang memiliki hati Lebih dari hati Karena imaji mereka Hanyalah abdi, abdi, dan abdi Tanpa pamrih! Kagumku terlihat dalam sebuah kaca Yang berlinang dan menitihkan air mata

Tawanan Angan

Tawanan Angan Cinta Sutera yang dirajut halus Menyentuh jemari dan membungkus Di mana pun Akan selalu terlipat mulus Begitu juga dia Di mana pun Selalu membait dalam angan Terbungkus dalam genggaman Membentang memohon pada Tuhan Temu dan satukan Aku mencintainya, menjadi Tawanan Bengkulu, 20-08-2017

Satu Cita

Satu Cita Merdeka bukan tentang dijajah Tapi anugerah dari Yang Kuasa Dunia bukan tentang sandiwara Tapi menghamba dan beribadah Aku kagum kepada mereka Mereka yang membangkitkan raga Menancapkan panah api yang membara Membakar semangat jiwa pemuda bangsa Teruntuk mereka yang tak kenal lelah Mengabdi tanpa keluh kesah Satu cita ku kepada dunia Aku menjadi satu seperti mereka Biarkan berjalan di atas darah Terlihat kotor bagaikan sampah Karena cita... Sesungguhnya demi tawa dalam duka Citaku Pada Dunia 11-08-2017

Gerai Asa

Gerai Asa Membangun sebuah pikiran dalam kegelapan Tak melihat tapi merasakan Setitik cahaya adalah harapan Membuka gerai asa kehidupan Di kala malam tak lagi kelam Cahaya telah berhamburan Mengisyaratkan rindu akan malam Bersama terang yang menghantarkan Elektron yang Hilang, Bengkulu, 29 Juli 2017

Khayalan, Harapan, dan Kenyataan

Khayalan, Harapan, dan Kenyataan      Menuju sebuah lorong waktu yang belum pernah terjadi merupakan imaji terarah dalam kehidupan. Menyusun strategi dari satu khayalan menuju khayalan lain sehingga tercipta dunia khayal yang mencakup seluruh aspek impian. Kemudian khayalan harus dikemudikan dengan bijaksana supaya dapat berjalan mengikuti lika-liku alur yang tersedia melewati berbagai macam rintangan yang disebut juga dengan perjuangan. Pada hal yang mendasar ini do'a menjadi bagian yang sangat berperan besar karena pertolongan datang dari Sang Maha Kuasa dimana kita dapat dikuasakan atas segala yang Dia miliki.          Mempersiapkan hal yang harus dibawa dalam sebuah perjalanan supaya semua berjalan dengan lancar. Peluru-peluru yang dipersiapkan adalah senjata yang akan menghancurkan setiap rintangan. Selalu siap siaga dalam keadaan dilakukan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan dapat dikendalikan. Keikutsertaan Tuhan yang maha Pemberi bisa menjadi modal dalam usah

Aku Adalah Ulat

        Setiap nafas yang dihembuskan adalah anugerah dan dianugerahkan oleh Sang Maha Segalanya, Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jika aku merasa lemah maka Dia lah yang menguatkan dan jika aku merasa sombong maka Dia-lah yang menimpakan bencana. Dalam menjalani hidup dan kehidupan, di belahan bumi manapun aku berada bersyukur adalah kata yang wajib untuk dilakukan. Tak indah mata memandang apa yang ada di dunia melainkan surga yang adanya di bawah telapak kaki ibu. Memuliakan orang tua bisa kapan saja karena do'a selalu diijabah oleh Sang Penguasa Jagad Raya. Setiap insan merupakan pemimpin, entah apa itu mutlaknya pemimpin karena sudah ditakdirkan. Mempercayai apa yang terlihat di muka bumi ini adalah ilmu pengetahuan, sedangkan mempercayai apa yang tidak terlihat di muka bumi ini adalah iman. Oleh karena itu, ilmu dan iman adalah hal yang harus sejalan. Jika berjalan pelan yang ku sanggupkan tidak perlu aku paksakan untuk berlari begitupun sebaliknya.         Sendiri adalah b

Rayuku

Rayuku Bila datang sinar rembulan Ku tanya asal mu dari mana? Jika dari langit yang penuh bintang Mengapa dikau tinggalkan mereka? Bila pagi menjelang Ku rasakan penuh kesedihan Karena mimpi semalam Terlalu asik ku tinggalkan Maukah datang sekali lagi untuk ku? Dan berbisik, aku rindu padamu..

Ramadhan

Ramadhan Sungguh, telah datang bulan suci nan agung Bertambah keimanan dan kerinduan Kepada Pencipta dan Rasullnya Semoga rindu terus tercipta Sepanjang masa...

Angkasa Bergemuruh

Angkasa Bergemuruh Kala petang bersambut malam Matahari terselimuti awan kelam Riuh gemuruh menghentak pilu Suasana hati yang merindu sendu Titik hujan pun datang Di balik kaca hitam mengawang Mengembun menitik rindu Pada angkasa yang terhampar kelabu Waktu itu, Malam Rindu....

Di antara Samudera

Di antara Samudera Pagi hingga petang Ku benamkan kaki lalu tenggelam Perlahan hilang di antara alunan air Menari bersama bentangan samudera Puluhan kapal tampak dari kejauhan Bersandar di sepanjang pelabuhan Mengelokkan pandangan Percikan matahari pun memancar di atas lautan Aku bersama teman bersahabat dengan alam Hingga terik menjadi teman Menunggu tak lagi membosankan Dalam waktu yang terus berjalan Petang Bengkulu, 07 Mei 2017

Purnama

Purnama Cahaya terangmu memang menenangkan Menghibur dalam kegelapan Tersenyum disaat orang tertidur Selalu menemani hingga pagi menjelang Tapi... Cahayamu itu semu Karenamu tak ada saat siang Dak tak sepenuhnya selalu terang Saat sabit aku adalah teman Jika purnama aku tersisihkan Apakah cahayamu abadi? Bukan itu sejatinya Meski dikau purnama Elok pun suka memesona Sadarilah, siklus tetap ada Tak selamanya indah Waktu jua yang bersorak ria Namun bagiku, indahmu abadi Karena purnama bukanlah segalanya Saat Malam, 4 mei 2017

Negara kita

Mengapa harus kita yang terjajah? Mengutip dari pernyataan seorang doktor bahwa "Negara ini akan maju apabila diisi oleh semua ahli dari setiap keilmuannya". Itulah mereka orang-orang hebat yang selalu saya banggakan. Menyambung dari kemajuan yang diutarakan maka saya memiliki sebuah pernyataan yang tak kalah penting bahwa "Negara ini akan maju jika semua ahli berada menyebar dari sabang sampai merauke memikirkan daerahnya dan tidak menumpuk pada suatu wilayah". Biarkan hal kotor tetap dengan kekotorannya dan biarkan pula hal baik tetap menjadi sebuah kebaikan. Indonesia saat ini terlalu banyak memikirkan hal buruk hingga tak sempat lagi untuk melakukan yang terbaik. Tak perlu pula hal besar jika hanya membuat masalah baru muncul, hal kecil pun jua akan menjadi besar pada waktu yang tepat. So, Tuhan takkan pernah memberi jalan yang salah maka usah dengarkan mereka yang mencela tetap lakukan kebaikan untuk bangsa. Tak mengapa terjajah bila menjajah menumbuhkan manf

Indonesia adalah perempuan hebat

Indonesia Bersama Perempuan Hebat Perjuangan dalam arah Bukan sekedar menumpahkan darah Tercerca semangat dan rasa Dalam kalbu seorang hawa Perempuan hebat berhati mulia Berjuang demi haq para kaumnya Untuk kemuliaan di sisi manusia Dalam ridho Tuhan Yang Maha Esa Terima kasih pahlawanku atas jasa Memberi asa untuk perempuan Indonesia Kartini's Day April on 21

Keheningan Malam

Keheningan malam Dalam keheningan Tumbuh bersama diam dan ingatan Memohon dan bersujud kepada Tuhan Sejenak hilang melupakan Malam panjang dan berbintang Setitik debu menghiasi langit kehidupan Atas segala khilaf dan kesalahan Meminta ampunan atas cawan yang penuh kemaksiatan Kecil dan lemah di bawah awan Menyadari berbagai kekeliruan Mengharap akhir dalam kebaikan Dengan kesaksian dalam keheningan malam 15-04-2017

Maaf

Maaf Sedih dalam tangis saat aku menentang Aku hanya mengatakan kebenaran Tak setitik debu pun niat ku untuk melawan Tuhan, ampuni aku dalam segala khilaf Menyampaikan pandangan akan kebenaran Bukanlah satu keegoisan Aturan tetap aturan Tak bisa disalahkan karena aku hanya ciptaan Maafkan aku dalam keheningan malam 02-04-2017, Maaf

Malam Hitam

Malam Hitam Di bawah rembulan aku duduk Menatap bintang dan berkata... Tempatmu hitam wahai bintang Itulah mengapa engkau elok dipandang Wahai malam... Hitam dan kelam Menjadikan rembulan seperti bintang Dan bintang bagaikan rembulan Cahayamu memang tiada Tapi karenamu mereka indah Aku dan hitam, 2017

Berjalan Dalam Lelah

Berjalan dalam Lelah Hati yang resah dan lelah Menunggu titik-titik hujan Yang membawa do'a dan bahagia Panas pun memancarkan radiasi harap Bukan satu keuntungan jika berjalan di atas api Namun perjalanan adalah satu kenikmatan Bersyukur dalam lelah Menjamah dunia beriring tawa 16-03-2017, Akasia

Taneak Jang

Taneak Jang Kunei bekulau alau moi sadei Sadei ne neak kota donok Indau kemliak umeak tuai Penan kopoa ngen begabok Asai-asai ite bi tuai Kemliak anok-anok bi lai Moga de kute ne tep tembeak atei Menginget sadei dan hormat ngen tun tuai

Tak Perlu Risau

Melangkahlah Maju tak harus maju Mundur tak harus mundur Saat maju terperosok ke dalam lubang Dan saat mundur menginjak pedal turbo Yang terpenting melangkah Ke mana pun anda suka

Bidadari Dunia

Bidadari Dunia Ciptaan dari Maha Pencipta Penyeimbang ketika goyah Menenangkan ketika gundah Lembut dan anggun hatinya Menebar aura yang menggetarkan jiwa Senyum pun meracuni mata Bidadari dunia penyejuk raga Jalan memang berbeda Namun, adakah keinginan untuk tetap bersama? Karena persimpangan selalu ada aba-aba Untuk menunggu bukan pergi berlalu Belenggulah aku wahai bidadari dunia Dengan kesederhanaan cinta, kasih, dan sayang Imaji, 06-03-2017

Matahari Mimpi

Matahari Mimpi Matahari tinggi tepat di atas kepala Memancarkan gelombang radiasi Hangat terik terungkap Ketika keringat menetes dan bercucuran Tenaga terkuras mulai terbakar Semangat terus membara Mata mulai terbuka Disapa mimpi dari mimpi Terbangunku tersadar itu nyata

Wahai Pagi

Wahai Pagi Menyambut segar udara pagi Terselip matahari diantara awan Dalam sanubari raga berdiri Menyambut hati yang terus berangan Andai pagi adalah kesejukan Mustahil tak ada panas yang membakar Andai esok adalah ketakutan Maka keberanian akan ku tanam Sugesti diri mencapai semua khayalan Karena hanya kemauan untuk selalu berjuang Bersama mimpi, cinta, dan kenyataan Aku dan pagi akan melawan Maret, 5-2017

About Life

About Life Dalam kehidupan, banyak orang mengatakan bahwa setiap keputusan adalah pilihan dimana kita harus memilih atas itu. But for me and just to me!!!, pilihan itu adalah takdir Tuhan. Why? Cause in the real life, saya merasakan bahwa sebenarnya manusia itu bukan memilih tapi beranggapan. Allright, ada hal sederhana yang menjadikan itu adalah dorongan bagi hidup saya that is... Apabila kita beranggapan bahwa kekurangan adalah kelebihan maka kita tidak akan pernah merasa kurang. Atas semua anggapan maka itu berlaku pada semua aspek seperti kebahagiaan, percintaan, pendidikan dan banyak lagi. So, semua bukan karena apa yang saya tentukan tapi karena apa yang saya fikirkan untuk sebuah cara pandang (menganggap). Hidup hanyalah sugesti. Dont hate what you like but liking what you hate. Ah sudahlah, anggap saja ini guyonan. Hehe

Big days

Untukku dan Ibu Terkenang dalam satu khayalan yang hingga kini aku pun tak pernah merasakan. Waktu itu, di bulan suci yang penuh dengan ampunan semua amalan dan pahala dilipatgandakan oleh Tuhan Pencipta Semesta Alam. Saat dimana matahari berada di ufuk barat setiap insan muslim berkuasa menanti waktu adzan. Aku ditakdirkan untuk melihat dunia dalam kaca mata cinta seorang Ibu. Tentunya tangisanlah yang pertama ku teriakan dan harapku tangisan tersebut menjadi kebahagiaan dalam penantian. Sekarang aku sudah tumbuh menjadi laki-laki dewasa berkat kasih sayang dan ketulusan Ibu. Keinginan untuk membahagiakan terus bergumam dalam pikiran selagi raga masih dipenuhi kekuatan. Ibu perempuan terhebatku sediakala senja memerah tak membara menjadi perantara dunia dalam kehangatan dan kegelapan.

Alam Kuasa

Alam Kuasa Ketika Bangsaku terlihat gaduh Rakyat terlalu paham akan filosofi kehidupan Politik tidak lagi menunjukkan kebenaran Diujung jalan banyak para buruh Tangisan dan rontaan Menggemuruh pada lautan Hanya kehampaan dan ketiadaan Karena kita terlena kepada kekuasaan Teman..buka matamu barulah engkau memandang Pasang telingamu lebar-lebar Dengarlah sebelum berbicara Karena kita banyak tidak paham Bukan permasalahan terselesaikan Hanya kebencian yang terukir dalam sanubari Aku hidup di alam kesenjangan 17-02-2017

Rusuhnya Negeri Ini

Rusuhnya Negeri Ini Kuasa adalah kuasa Berkuasa untuk menguasa Permainan tetaplah permainan Memainkan dan dimainkan Api abadi ada di negeri ini Begitupun kisruh abadi Selalu ada dan tak pernah berhenti Untuk apa kerusuhan terus dilakukan? Jika tanpa kuasa Tanpa penguasa Rakyat tak juga berdaya Biarlah terjadi dan tak usah dipedulikan Tunggulah Esa Tuhan yang memadamkan 14 februari 2017

Mata Najwa

Catatan Najwa dari Bumi Rafflesia Bengkulu, dikenal dengan bumi Rafflesia Berwarna merah seperti langit diwaktu senja Kota kecil berjuta cerita Fatmawati, ibu negara penuh pesona Bak mata Najwa yang selalu memukau mata Kala sejarah mengeluarkan tawa Dari atas bersama dinding-dinding tua Mengelilingi bentangan luasnya samudera Menikmati catatan penuh asa dan cinta Goresan indah dan bermakna Terukir cinta kertas putih terselip merah Semoga tetap suci dan abadi untuk Bangsa Berani membungkam kilah-kilah yang salah Memberi kekuatan setiap anak bangsa Dalam catatan mata najwa Insan manusia harus bekerja sama Berkolaborasi untuk (setidaknya) merawat mimpi Indonesia Indonesia sejahtera dan bermanusia Kita harus percaya hal itu akan nyata Lewat langkah dan jeri payah kita semua. Bengkulu, 11-02-2017

Negeri Takdir

Negeri Takdir Detik ini, negeriku mencermin layaknya negeri dongeng Penuh tak sesak dari raja hingga budak Memaki dan mencaci menjadi lumrah Awalnya mulia bermetamorfosa menuju hina Budak dan raja.... Di pondok ranum tempat meminum anggur Bercengkerama bersama lupa pun sedikit gila Bekerja jua membenci hanya untuk raja Hari ini melayang terbang esok pura-pura buta Andai bilah-bilah runcing itu menancap lagi Besi-besi kokoh pun siap meledak kembali Pasti! 10-02-2017

Rindu dalam Bambu

Rindu dalam Bambu Kisah dan mengisahkan Kerinduan dalam bambu Menyembilu pun membunuh Serumpun bambu dan pilu Kisah dan mengisahkan Ruas-ruas bambu dalam rindu Bertingkat tak terukur Lengkungan bambu merindu kalbu Sekitar sungai pinggiran bambu Tertunduk pilu merindu seberang Derasnya aliran jua berlabuh Diamnya rindu sepohon bambu Akasia, sei Febbraio

Geliat Asa dan Rindu

Geliat Asa dan Rindu Ada saatnya dimana seseorang takkan pernah lagi Ketika semua getaran sudah melampaui batas kritis Menjadikan satu isyarat bahwa jalan lain yang harus dilewati Tidak berhenti pada satu jalan yang selalu memberi tangis Padamu hujan, semesta akan rindu dengan limpahan tetesan Walau banjir menggenangi alam raya Padamu matahari, semesta akan rindu akan sengatan terikmu Walau panas menggersangkan jagad raya Dunia juga tak akan berarti jika pergi kemudian lari Namun dunia menjadi lebih berarti Jika terjatuh, sambutan tangan memberi isyarat untuk memaafkan dan menyemangati Berpijak pada dua kaki harap empat mata untuk melihat dunia bersama-sama Menanti api diantara sekam padi 05 Februari 2017

Memanah Gelisah

Memanah Gelisah Seonggok kepingan rembulan Dalam malam gersang kerontang Angin meluncur riuh berbisik penuh kedamaian Menanti rintik dan semaian hujan Cobaan dalam hinaan Bukan untuk membuat gelisah Hati yang resah pun ikut membiak dalam amarah Tetesan air mata jua bersuara Meski tak sampai jatuh terserap tanah Terpaan hujan melarutkan kegelisahan Membidik dari kejauhan Kekuatan yang selalu dalam kehampaan 2 Febbraio 2017

Anak Udik

Anak Udik Wahai engkau rakyat indonesia Sudah berapa lama engkau dijajah? Tak cukupkah waktu itu Masih saja suka di adu domba Dasar udik! Jika mereka saja tertawa melihat kekonyolanmu Mengapa engkau bangga dengan teriakan sampah Pulanglah, belajar dengan tekun Pegang kakimu hentakkan pada batu Sakit bukan? Esok.... Ambil senjata bidik sasaran Tepat atau akurat 01 Febbraio 2017

Menatap langit

Menatap langit Perbedaan selalu tercipta dari segerombolan teman Menjalani kehidupan bersama rasa dan logika Bagaimana perbedaan bisa sangat mengagungkan? Tinggi bukan berarti mampu berkuasa Rendah bukan berarti tak berdaya Belajar untuk selalu punya cara Menghargai dan menghormati Karena bukan harta yang kami tuju Melainkan tawa untuk selalu bersama Bagaimana pun teman, itulah teman Tak saling melupakan Memberi tatapan keyakinan Jauh ke depan Melihat nanti, 30 Januari 2017

Di Balik Hujan

Di Balik Hujan Dahulu, hujan adalah temanku bermain bersama mereka yang tak pernah mengenal lelah dan selalu memberikan tawa. Hujan yang mengingatkanku kepada masa-masa di sekolah dasar. Iya! Tak jauh dari rumahku, aku berangkat menuju sekolah dengan dorongan langkah-langkah kecil memijaki tanah-tanah liat yang menanjak dan licin. Peluru! Heh, semuanya harus disiapkan karena aku akan berperang, dengan jaket gelebor dan payung lebar aku melindungi diri dari derasnya hujan. Semangat tinggi untuk bersekolah memang harus membara di dalam jiwa "(Siapa tahu jadi petinggi Negara)". Dengan sepatu yang terbungkus assoy rasanya cukup untuk melewati medan yang ekstrim.. hujan mengajarkan ku bagaimana mengalir melewati rintangan dan tantangan menuju kedewasaan. Terjatuh ataupun terpeleset itu biasa toh kita juga akan tertawa bersama di sekolah. Seperti biasa, sesampai di sekolah aku harus terlihat seperti siswa umumnya, persenjataanku disimpan dan dijaga sebaik mungkin agar tak diambil

Hidupku

Hidupku Adalah Ibu, Tempat pertama aku tumbuh Adalah Pikiran, Penggerak tingkah laku ku Adalah Hati, Perasa yang tak pernah salah Adalah Mereka, Sebagai juri di dunia Adalah Cinta, Perantara rasa hati dan logika Adalah Aku, yang mereka tak harus tahu Karena semua adalah Hidupku Jalan Tuhan

Untuk Kebersamaan

Untuk kebersamaan Di tepi jalanan Dekat keramaian Berdiri keberagaman Tak sama tapi satu tujuan Mencari kebahagiaan Agar terbit satu senyuman Tak memikirkan kesibukkan Hanya untuk kebersamaan Tingkah tak baik apalagi sopan Namun tidak saling menyalahkan Juga bukan satu kenyamanan Lagi lagi hanya untuk kami yang berteman Malam Sakit Jiwa, 19 januari 2017

Khayalan Jiwa

Khayalan Jiwa Pada setiap kata Terletak bahagia untuk merasa Juga derita untuk merana Tertuang dalam cawan cinta Ungkapan satu kebenaran Curahan jutaan kesalahan Menghapus senyuman Melupakan kesedihan Terikat pada baris-baris keagungan Mengunsur benih-benih rasa Terkandung dalam irama jiwa Selalu terngiang menjadi kenangan Menghiasi awan-awan pikiran Menghujani ladang perasaan Semua terbungkus rapi di alam khayalan

Budaya dan Pendidikan

Budaya dan Pendidikan Indonesia dulu mengajarkan kedisiplinan Keras dan tegas dalam pendidikan Tak mungkin manusia jika berlebihan Karena hati merupakan kemudi tertinggi Kala itu banyak pergelaran budaya antar desa Mencari berkah dan nafkah serta melestarikan budaya Wajah lelah hadir dalam senyuman Berbudaya untuk mendidik anak bangsa Semua itu terkikis habis Lekang karena didikanya tak berbekas Budaya yang terlupakan Oleh zaman dan kecanggihan

Kehidupan Bermasyarakat

Hidup tak selalu tentang pilihan Kadang kala hidup itu bukan tentang pilihan Mengapa? Tidak bisa memilih? Bukan itu! Karena hanya menikmati pilihan atas yang lain Bukankah kita harus berjuang atas pilihan? Tidak! Karena ada yang lain di atas yang lain Apa yang harus dilakukan? Menerima dan percaya bahwa itu adalah jalan Tuhan Tak perlu khawatir musyawarah itu lebih baik Layaknya tulisan Hanya pencipta dan pengguna bahasa lah yang tahu arti sebenarnya Sedangkan pembaca hanya bisa menafsirkan IKDS Akasia RT 35

Sejarah dan Harapan

Sejarah dan harapan Sejarah tak boleh dilupa Karena melupakan takkan pernah menjadi kenangan Sejarah juga tak boleh disamakan Karena kenangan bisa menjadi masa depan Berjalan tak mesti melangkah ke depan Karena sejarah bisa menjadi pedoman Menunggu juga bukan berarti diam Karena berdoa dalam diam adalah harapan Ranting patah menumbuhkan dahan Daun gugur menghalau badai Akar menjalar mencari kehidupan Pohon tumbuh menebar kebahagiaan

Tetesan Jatuh

Tetesan Jatuh Di satu ruang hampa dan kelam Terlihat cahaya perlahan datang Menjadikan mata terpejam Akankah satu tetes rindu jatuh? Ke dalam ruang kelam itu Menghapus kehampaan Aliran udara mulai membisu Menyampaikan rindu Mengenang kasih yang pernah jatuh Dalam dekapan dan pelukanmu Dahulu...