Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2016

Diary

Ketika Fajar Berakhir  Memulai aktifitas dengan suasana kebersamaan merupakan sesuatu yang tak bisa tergambarkan. Banyak canda, tawa, dan permainan yang terjadi saat itu. Meski waktu terus memburu namun suasana kekeluargaan masih tercipta tanpa keheningan, karena hidup hanya sandiwara. Indahnya nusantara terlihat saat langkah kaki serentak mulai menghentak. Waktu saat ini hadir dan mengajarkan arti kesempurnaan, harapan besar terbesit untuk keberlangsungan. Semua harapan bukanlah kenyataan yang pada akhirnya setiap manusia memiliki jalan sehingga hal itu adalah pembelajaran dan pengalaman yang tak akan pernah dimiliki orang lain. Tetap berjuang kawan, hidup ini cobaan, rintangan terus menghadang, badai terus menerjang, satu kata untuk kita, mari bertahan dalam menghadapi semua tantangan.

Indonesia

Indonesia 1. Macan Asia yang Tertidur 2. Agraris 3. Seribu Candi 4. Kepualauan 5. Balinesia 6. Keberagaman Merupakan beberapa julukan asing terhadap bangsa Indonesia, saat ini menurut saya Indonesia adalah negara Konsumen. Semua hasil kekayaan alam diEkspor dan dikembalikan lagi untuk diKonsumsi di negeri sendiri. Tertinggal dalam bidang teknologi, sehingga banyak teknologi asing yang dijadikan bahan Konsumsi. Budaya barat yang memudarkan bahkan menghilangkan budaya bangsa karena terlalu banyak diKonsumsi tanpa ilmu pengetahuan yang berarti. Oleh karena terlalu banyak mengKonsumsi, orang-orang di Indonesia termasuk saya adalah orang dengan mental Korupsi. Bangsa yang besar adalah cita-cita, bukan hal yang nyata karena kami lupa akan sejarah cita-cita bangsa. Tujuan Korupsi adalah memperkaya diri tanpa menyadari. Akhirnya, sebuah kesimpulan yang dapat saya cantumkan adalah negara Indonesia merupakan negara Konsumen dan Koruptor terbesar di Dunia.

Karenamu

Karenamu Tinta yang terus mengalir menggoreskan perasaan dan gejolak jiwa, Sosokmu sederhana, namun terlalu mewah bagiku. Karenamu aku menghargai, Karenamu aku menyadari, dan Karenamu aku memilih, Aku ingin jauh untuk menggapai, Namun, apalah daya tangan tak sampai. Karenamu adalah mimpiku, Karenamu segalanya bagiku. Maafkan aku atas perasaan ini. Karena bersamamu, Mengingatkanku pada ketulusan hati. Dirimu....

Gerhana Matahari

Gerhana Matahari Demi langit dan bumi, Demi matahari dan rembulan. Itulah tanda kuasa Tuhan. 9 Maret 2016, Engkau tunjukkan kebesaranMu. Untuk jiwa yang kecil ini, aku berdo'a atas kebesaranMu Tuhan. Udara sejuk dan embun di pagi hari terus menenangkan hati. Hijau asri dedaunan sekitar, menjadi saksi sejarah hari ini. Engkau perlihatkan garis nyata perputaran bumi, Mengorbit mengelilingi matahari. Teknologi canggih engkau anugerahi, Jiwa menjadi bersih adalah harapan diri. Padamu Ibu, padamu Bapak, padamu keluargaku, Restui aku untuk menjadi abdi bernurani. Seperti sang gerhana matahari yang disambut umat seisi bumi.

Cahaya

Seberkas Cahaya Dalam Kegelapan Apapun yang diinginkan pasti telah ditentukan. Walaupun engkau melihat dengan mata terpejam, Merasakan dengan pendengaran, dan Berjalan tanpa kaki. Kepantasan yang tak terungkapkan, Kebenaran yang masih diragukan. Dalam setiap kesulitan, banyak kesempatan. Karena itu, memandanglah dengan logika dan perasaan. Keindahan yang tak terbatas, Kebebasan yang terus berteriak untuk memohon. Itulah Cipta Tuhan, Kesederhanaanmu menghasilkan cinta yang tak bertuan. Semoga kesempatan ini benar untukku, Walau banyak yang meragukan. Untukmu, cahaya terang dalam kegelapan.