Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2017

Menatap langit

Menatap langit Perbedaan selalu tercipta dari segerombolan teman Menjalani kehidupan bersama rasa dan logika Bagaimana perbedaan bisa sangat mengagungkan? Tinggi bukan berarti mampu berkuasa Rendah bukan berarti tak berdaya Belajar untuk selalu punya cara Menghargai dan menghormati Karena bukan harta yang kami tuju Melainkan tawa untuk selalu bersama Bagaimana pun teman, itulah teman Tak saling melupakan Memberi tatapan keyakinan Jauh ke depan Melihat nanti, 30 Januari 2017

Di Balik Hujan

Di Balik Hujan Dahulu, hujan adalah temanku bermain bersama mereka yang tak pernah mengenal lelah dan selalu memberikan tawa. Hujan yang mengingatkanku kepada masa-masa di sekolah dasar. Iya! Tak jauh dari rumahku, aku berangkat menuju sekolah dengan dorongan langkah-langkah kecil memijaki tanah-tanah liat yang menanjak dan licin. Peluru! Heh, semuanya harus disiapkan karena aku akan berperang, dengan jaket gelebor dan payung lebar aku melindungi diri dari derasnya hujan. Semangat tinggi untuk bersekolah memang harus membara di dalam jiwa "(Siapa tahu jadi petinggi Negara)". Dengan sepatu yang terbungkus assoy rasanya cukup untuk melewati medan yang ekstrim.. hujan mengajarkan ku bagaimana mengalir melewati rintangan dan tantangan menuju kedewasaan. Terjatuh ataupun terpeleset itu biasa toh kita juga akan tertawa bersama di sekolah. Seperti biasa, sesampai di sekolah aku harus terlihat seperti siswa umumnya, persenjataanku disimpan dan dijaga sebaik mungkin agar tak diambil

Hidupku

Hidupku Adalah Ibu, Tempat pertama aku tumbuh Adalah Pikiran, Penggerak tingkah laku ku Adalah Hati, Perasa yang tak pernah salah Adalah Mereka, Sebagai juri di dunia Adalah Cinta, Perantara rasa hati dan logika Adalah Aku, yang mereka tak harus tahu Karena semua adalah Hidupku Jalan Tuhan

Untuk Kebersamaan

Untuk kebersamaan Di tepi jalanan Dekat keramaian Berdiri keberagaman Tak sama tapi satu tujuan Mencari kebahagiaan Agar terbit satu senyuman Tak memikirkan kesibukkan Hanya untuk kebersamaan Tingkah tak baik apalagi sopan Namun tidak saling menyalahkan Juga bukan satu kenyamanan Lagi lagi hanya untuk kami yang berteman Malam Sakit Jiwa, 19 januari 2017

Khayalan Jiwa

Khayalan Jiwa Pada setiap kata Terletak bahagia untuk merasa Juga derita untuk merana Tertuang dalam cawan cinta Ungkapan satu kebenaran Curahan jutaan kesalahan Menghapus senyuman Melupakan kesedihan Terikat pada baris-baris keagungan Mengunsur benih-benih rasa Terkandung dalam irama jiwa Selalu terngiang menjadi kenangan Menghiasi awan-awan pikiran Menghujani ladang perasaan Semua terbungkus rapi di alam khayalan

Budaya dan Pendidikan

Budaya dan Pendidikan Indonesia dulu mengajarkan kedisiplinan Keras dan tegas dalam pendidikan Tak mungkin manusia jika berlebihan Karena hati merupakan kemudi tertinggi Kala itu banyak pergelaran budaya antar desa Mencari berkah dan nafkah serta melestarikan budaya Wajah lelah hadir dalam senyuman Berbudaya untuk mendidik anak bangsa Semua itu terkikis habis Lekang karena didikanya tak berbekas Budaya yang terlupakan Oleh zaman dan kecanggihan

Kehidupan Bermasyarakat

Hidup tak selalu tentang pilihan Kadang kala hidup itu bukan tentang pilihan Mengapa? Tidak bisa memilih? Bukan itu! Karena hanya menikmati pilihan atas yang lain Bukankah kita harus berjuang atas pilihan? Tidak! Karena ada yang lain di atas yang lain Apa yang harus dilakukan? Menerima dan percaya bahwa itu adalah jalan Tuhan Tak perlu khawatir musyawarah itu lebih baik Layaknya tulisan Hanya pencipta dan pengguna bahasa lah yang tahu arti sebenarnya Sedangkan pembaca hanya bisa menafsirkan IKDS Akasia RT 35

Sejarah dan Harapan

Sejarah dan harapan Sejarah tak boleh dilupa Karena melupakan takkan pernah menjadi kenangan Sejarah juga tak boleh disamakan Karena kenangan bisa menjadi masa depan Berjalan tak mesti melangkah ke depan Karena sejarah bisa menjadi pedoman Menunggu juga bukan berarti diam Karena berdoa dalam diam adalah harapan Ranting patah menumbuhkan dahan Daun gugur menghalau badai Akar menjalar mencari kehidupan Pohon tumbuh menebar kebahagiaan

Segaris Pelangi

Segaris Pelangi Lengkungan indah Berwarna mengukir anugerah Pelipur lara Menghias mata Berwarna setelah hujan Membias di atas lautan Segaris warna dalam terang Menyapa malam dalam kelam

Tetesan Jatuh

Tetesan Jatuh Di satu ruang hampa dan kelam Terlihat cahaya perlahan datang Menjadikan mata terpejam Akankah satu tetes rindu jatuh? Ke dalam ruang kelam itu Menghapus kehampaan Aliran udara mulai membisu Menyampaikan rindu Mengenang kasih yang pernah jatuh Dalam dekapan dan pelukanmu Dahulu...