Orang tua yang tak muda lagi diberi kesengsaraan dengan tingkah sendiri. Hilang sudah martabat diri dengan tingkah seperti banci. Hancur semua keluarga, termasuk aku yang busuk dimatanya. Ikan memanjat, monyet menyelam, entah apa itu tapi sebuah kenyataan kelam. Ketika aku butuh supporter terbaik, ternyata masih aja ada celah untuk menyudutkanku. Sudahlah aku pasrah Tuhan.
Untukmu Ibu, terima kasih telah membesarkanku hingga aku tahu betapa besarnya pengorbananmu. Melalui coretan ini, aku menggambarkan apa yang sedang dirasakan dengan sebuah harapan semoga bisa tersimpan dan menjadi suatu kenangan yang memberikan ketenangan. "MEMANDANG JAUH UNTUK HAL YANG TERDEKAT" karena "RENCANA MANUSIA ADALAH SEBAGIAN DARI WACANA TUHAN"