Sebuah intuisi dalam memaknai hidup merupakan jalur pembantahan akan kebenaran karena terus diuji untuk mendapatkan revisi. Banyak hal sebagai manusia yang mempunyai rasa dan pikiran untuk berada dalam berbagai kondisi. Terkadang mendengarkan pun butuh didengar, memberi masukkan pun butuh masukkan, dan mengingatkan pun butuh diingatkan. Itulah bagaimana cara kerja sebuah pola yang membentuk kebahagiaan setelah kesedihan. Pola tersebut bisa tersusun dengan rapih andai kita mampu merefleksi diri untuk menentukan sebuah sikap. Ketika semua makna sudah dimulai dari diri sendiri maka yang diharapkan adalah lahirnya dialektika kebermanfaatan bagi orang lain (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk yang lainnya). Pengalaman seperti harapan yang tak terwujud, cinta dalam diam atau pun dikhianati pada hakikatnya harus bisa dimaknai dengan tepat sehingga kita mampu melihat sisi-sisi positif dan mampu menemukan esensial dari hal tersebut. Semoga saja bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran positif atas apa yang terjadi sehingga tak perlu diulang, diungkit, ataupun disesali. Semua yang telah berjalan pada waktunya akan berjumpa dengan yang mendekat pada waktunya pula. Saat ini mungkin saja diabaikan siapa tau esok kan diperhatikan (sebuah pengalaman yang kucoba untuk dikelola hingga penuh makna). Puncaknya adalah kita mampu bersyukur atas pilihan yang kita ambil. Sebuah Cawan yang masih tertuang pemikiran-pemikiran dua arah menuju bahagia jua derita. 😊
#Terimakasih
#Day23Ramadhan
#Malamkebaikan
#Al-Qadr
Comments
Post a Comment