Tolerans
Suatu hal yang saat ini terus menjadikan beberapa perpecahan akibat golongan-golongan yang tak ingin menerima perbedaan. Bukan negarawan, bukan ahli agama, dan bukanlah seorang organisator yang pandai berbicara. Goresan ini hanyalah sebuah keharusan yang memang diakui harus dijalankan secara pribadi dan tidak untuk menyadarkan orang lain agar mengikuti. Saya yang hanya hidup jauh setelah kemerdekaan dimana tak lagi merasakan perang fisik antara satu dan yang lainnya. Banyaknya literasi yang menyediakan cuplikan sejarah bangsa Indonesia dan agama. Hal itu cukup untuk saya mengetahui bagaimana dahulu para pejuang dan pahlawan membela bangsa demi kebebasan yang bertanggung jawab. Tapi tidak akan pernah menjadi tafsir diri sendiri untuk memperoleh kebenaran. Sebab itu pula, kita tak perlu terus membenarkan diri tanpa mengakui kebenaran orang lain. Mengatasnamakan bangsa Indonesia sebagai pegangan maka harus diteruskan dengan mengatasnamakan perbedaan dan toleransi. Sikap yang baik dan benar untuk menjalankan kehidupan karena saya membutuhkan orang lain sebagai partner dalam berfikir dan bertindak. Indonesia yang memiliki beragam suku, ras, dan agama menjadi satu kesatuan yang utuh. Apakah saya harus menebar kebencian karena tidak dalam satu kesamaan? Tidak, karena kebencian adalah hal yang dilarang bagi agama manapun. Kebencian pula yang menyebabkan suatu konflik tidak akan selesai karena tidak ada kasih sayang di dalamnya. Membangun kasih sayang antar perbedaan akan menimbulkan sikap toleransi yang baik. Mayoritas bukanlah penindas minoritas dan minoritas bukanlah musuh di dalam selimut bagi mayoritas. Indonesia adalah negara yang melandaskan ketuhanan YME, musyawarah, dan keadilan tanpa pandang sebelah mata. Berjuang bersama demi Indonesia bukanlah kepentingan di atas golongan. Toleransi kepada perbedaan juga bukanlah tentang suatu dukungan terhadap ideologi yang dianut namun memberikan hak-hak yang telah diberikan oleh Negara kepada setiap masyarakat. Menyalahkan aturan bukanlah hal yang patut untuk dicontoh, karena seharusnya bagaimana suatu sistem kita jalankan dengan baik sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku. Untukmu Indonesiaku. Berbuat baik dan bermanfaat mesti menggunakan perasaan namun tetap menutup mata. Karena Tuhan telah memberikan wacana terbaiknya. Tak mungkin 1000 manusia bersama-sama untuk merusak tanpa 1 manusia yang mengajak dan mengonfrontir dalam kerusakan. Berbuat baiklah untuk sebuah toleransi, karena perbedaan adalah sebuah keindahan jika berada dalam satu kesatuan dengan penuh kasih sayang.
Suatu hal yang saat ini terus menjadikan beberapa perpecahan akibat golongan-golongan yang tak ingin menerima perbedaan. Bukan negarawan, bukan ahli agama, dan bukanlah seorang organisator yang pandai berbicara. Goresan ini hanyalah sebuah keharusan yang memang diakui harus dijalankan secara pribadi dan tidak untuk menyadarkan orang lain agar mengikuti. Saya yang hanya hidup jauh setelah kemerdekaan dimana tak lagi merasakan perang fisik antara satu dan yang lainnya. Banyaknya literasi yang menyediakan cuplikan sejarah bangsa Indonesia dan agama. Hal itu cukup untuk saya mengetahui bagaimana dahulu para pejuang dan pahlawan membela bangsa demi kebebasan yang bertanggung jawab. Tapi tidak akan pernah menjadi tafsir diri sendiri untuk memperoleh kebenaran. Sebab itu pula, kita tak perlu terus membenarkan diri tanpa mengakui kebenaran orang lain. Mengatasnamakan bangsa Indonesia sebagai pegangan maka harus diteruskan dengan mengatasnamakan perbedaan dan toleransi. Sikap yang baik dan benar untuk menjalankan kehidupan karena saya membutuhkan orang lain sebagai partner dalam berfikir dan bertindak. Indonesia yang memiliki beragam suku, ras, dan agama menjadi satu kesatuan yang utuh. Apakah saya harus menebar kebencian karena tidak dalam satu kesamaan? Tidak, karena kebencian adalah hal yang dilarang bagi agama manapun. Kebencian pula yang menyebabkan suatu konflik tidak akan selesai karena tidak ada kasih sayang di dalamnya. Membangun kasih sayang antar perbedaan akan menimbulkan sikap toleransi yang baik. Mayoritas bukanlah penindas minoritas dan minoritas bukanlah musuh di dalam selimut bagi mayoritas. Indonesia adalah negara yang melandaskan ketuhanan YME, musyawarah, dan keadilan tanpa pandang sebelah mata. Berjuang bersama demi Indonesia bukanlah kepentingan di atas golongan. Toleransi kepada perbedaan juga bukanlah tentang suatu dukungan terhadap ideologi yang dianut namun memberikan hak-hak yang telah diberikan oleh Negara kepada setiap masyarakat. Menyalahkan aturan bukanlah hal yang patut untuk dicontoh, karena seharusnya bagaimana suatu sistem kita jalankan dengan baik sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku. Untukmu Indonesiaku. Berbuat baik dan bermanfaat mesti menggunakan perasaan namun tetap menutup mata. Karena Tuhan telah memberikan wacana terbaiknya. Tak mungkin 1000 manusia bersama-sama untuk merusak tanpa 1 manusia yang mengajak dan mengonfrontir dalam kerusakan. Berbuat baiklah untuk sebuah toleransi, karena perbedaan adalah sebuah keindahan jika berada dalam satu kesatuan dengan penuh kasih sayang.
Comments
Post a Comment