Skip to main content

Mendenda Asa

Mendenda Asa

Sirna....
Cinta yang pernah ku bangun untukmu
Lenyap....
Bahagia yang pernah aku rasa
Musnah....
Itu hanya sebagian dari mendenda asa
Karena.....
Mutlaknya cinta itu tak pernah sirna, lenyap, apalagi musnah
Meskipun....
Yang berjuang sudah dilupakan
Namun....
Hati takkan pernah menyalahi perasaan
Ikrar....
Bukanlah pembatas yang memisahkan
Ungkapan....
Adalah cara untuk memberikan kepercayaan
Andai....
Ungkapan adalah dusta
Maka....
Tak ada tindakan tanpa ungkapan
Sejatinya...
Membangun cinta adalah asa
Asa...
Ada detik, perjalanan, dan pengorbanan
Dan akhirnya....
Aku tetap bersama cinta,

Senja di teras rumah, bait mimpi bersama teriakan Toa masjid yang menggema. 24 September 2016

Comments

Popular posts from this blog

Teknik Mesin UNIB

Mechanical Engineering University Of Bengkulu Himpunan Mahasiswa Mesin Mechanical engineering atau yang biasa dikenal dengan teknik mesin merupakan salah satu program studi dari pendidikan tinggi yang terdapat di universitas negeri bengkulu (UNIB),teknik mesin merupakan ibu dari segala macam cabang keilmuawan teknik sehingga teknik mesin sering disebut dengan "THE MOTHER OF ENGINEERING". Teknik Mesin universitas bengkulu berdiri sekitar 11 tahun yang lalu atau pada tahun 2003. Teknik mesin memiliki 4 (empat) cabang bidang konsentrasi ilmu yaitu,bidang konversi energi, bidang material, bidang konstruksi dan perancangan, dan bidang produksi.Teknik Mesin Universitas Bengkulu memiliki jargon kebanggaan yaitu  Solidarity Forever  yang digemakan pada setiap perhelatan-perhelatan dalam bentuk yel-yel teknik mesin. Seperti Apa itu silahkan lihat video di bawah ini : https://www.youtube.com/watch?v=lIuyVbwtUfU

Maafkan Aku Ibu

Terhela nafas yang selalu aku haturkan kepada Tuhan, menghembuskan udara yang sepertinya tak pernah berpihak kepada harapan. Kepada Ibu dan keluarga tercinta, maafkan aku belum bisa membahagiakanmu. Hanya bermohon kepada sang Penguasa Jagad Raya, semoga tetap sehat dan bisa berkumpul seperti sedia kala. Andai adalah kata yang dusta, maka saat ini aku hanya berpasrah dan kecewa sebagai manusia.  Di tengah lautan, dalam ingin yang tak mau pulang. 

Berdamai dengan Diri

Aku sebatang pohon Diterjang beliung dan petir Belum jua bertunas sudah hangus terbakar Tidakkah hujan akan menyelamatiku?  Aku sebatang pohon Berakar serabut menyelam tanah Dalam tak bersambut banjir menghanyutkan Tidakkah matahari menyelamatiku?  Aku tau, nanti kan mati dan layu  Karena sengat mu wahai matahari Waktu mereformasi menjadi batu Sebatang pohon.