Metrologi "Kriminal"
Era digitalisasi berdampak buruk karena dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang sengaja menyebarkan fitnah dengan tujuan memojokkan seseorang yang dibenci. Sebagai manusia Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa, kita dilahirkan dengan pikiran dan akal sehat untuk menebarkan kebaikan di dunia. Namun berbeda dengan Penyebar Fitnah/Hoax, meraka merupakan Imitasi dari manusia tanpa Akal dan Pikiran yang sehat. Setuju ya ? Ok
Telah banyak upaya yang dilakukan dalam menghentikan manusia Imitasi untuk beraktifitas, salah satunya adalah membuat undang-undang ITE dan ujaran kebencian. Lantas, apakah semua itu telah berjalan adil ? Hanya Penguasa dan Allah Subhanawata'alla yang tahu.
Kali ini saya akan beropini terhadap sebuah kasus terbaru yaitu "Habib Bahar Ibn Smith". yosh! Seorang yang berilmu dan merupakan keturunan langsung dari Baginda Rasulullah. Beliau memberikan ceramah berupa Kritik terhadap Penguasa 2 Tahun Lalu!!! kemudian dilaporkan. "Katanya Ujaran Kebencian" kata siapa? Lupakan saja, next....
Ada beberapa fakta yang ingin saya katakan berkaitan dengan hal tersebut untuk dibandingkan pada Track Record dari kasus yang sama.
1. Metode pelaporan mendapat respon yang sangat cepat jika kita bandingkan dengan kasus "Hoax/Ohak" yang menistakan Agama Islam. Apakah ini menandakan Penguasa tidak Pro Islam? atau apalah? Tanyakan pada hati Nurani kita masing-masing. Kemudian di mana kah Sang Penguasa saat Umat Islam menyuarakan kebenaran? --- Lagi Piknik.
2. Remaja Cinekk dengan terang-terangan menyampaikan cuitan yang ujung-ujungnya "Rapopo" toh masih labil, ya namanya juga Remaja. Tugas kamu itu belajar nak, nanti jadi presiden tapi di Cenong sana ya biar ngga dihujat.
3. Abu Janda, dengan kontroversinya memecah belah umat Islam dan lagi-lagi No Responses. Sepertinya karena dia Janda, harus dirawat dan dipelihara oleh Negara kali ya....
4. Ali M Ngabalin dengan lantang mengatakan "Penguasa kok Krempeng dan Kurang Gizi gitu". Hmm...Itu dulu kali om tante, hehe jadi dimaafkan saja lagian juga sekarang udah jilat Ludah Sendiri buat jadi Teman. You are my best friend Broo.
5. Artis yang menjadi duta, duta Shampoo? Bukan dong, yaah duta Pancasila, saya kan Cinta Indonesia tapi sayang dulu belum pernah liat itu bentuknya kayak apa? Burung atau Bebek, waktu kecil dulu sering lihat bebek soalnya.
Ke-lima de facto tersebut adalah kasus yang pasti pernah dijumpai oleh kaum milenial maupun pengguna sosial media. Televisi? mungkin sedikit karena punya Pro Penguasa...
Akhirnya muncul pertanyaan, yang nulis pasti seseorang yang pro kepada Sayyid Bahar Ibn Smith. Pertanyaan tersebut muncul apabila kita merupakan salah satu Imitasi dari manusia, hal ini dikarenakan apabila kita sebagai manusia yang diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa maka yang dipertanyakan adalah " Sudah layakkah peraturan yang dibuat dalam konteks keadilan Seluruh Masyarakat Indonesia?". Metrologi apa yang menjadi indikator dalam kriminalisasi ujaran Kebencian? Jawab dengan jujur ga boleh Nyontek... hahaha
Comments
Post a Comment