Yellow Card (Kartu Kuning) Pak Presiden
Pemerintahan Indonesia saat ini diibaratkan sedang melakukan sebuah pertandingan dan melakukan kesalahan atau pelanggaran sehingga diberikan kartu kuning oleh wasit. Itulah wajah Indonesia bagi mahasiswa Universitas Indonesia khususnya para Eksekutif Mahasiswa yang sedang memperjuangkan hak masyarakat Indonesia. Apakah itu perlu dilakukan? membuat malu sang kepala Negara di hadapan Dunia?... Tidak, saya juga harus mengeluarkan kartu kuning untuk mahasiswa Universitas Indonesia. Mengapa?
1. Aktor dan Sutradara
Dalam sebuah rencana aksi pasti memiliki seorang sutradara dan pemeran utama, hal ini sudah sangat tampak ketika Legislator Indonesia juga mengeluarkan kartu Merah setelah peristiwa tersebut berlangsung! sudah jelas bukan siapa yang menjadi dalang dari aksi yang terjadi. Jika kita kembali ke masa orde baru yang bergejolak hingga melibatkan jutaan mahasiswa memberontak untuk menjatuhkan sang Presiden RI, kita bisa melihat siapa mahasiswa yang menjadi aktivis pada saat itu? dia adalah Legislator Indonesia yang haus akan kuasa. Oleh karena itu, sangat tidak dibenarkan ketika mereka menghancurkan idealisme hanya untuk perebutan kuasa dan saat ini masih berlangsung untuk sebuah tahta.
2. Kuasa Mahasiswa
Universitas Indonesia hanya ingin mereka dikenal kembali sebagai mahasiswa pengawas pemerintah. Mereka ingin diNomor Satu kan untuk Indonesia, mendapat keuntungan, dan mendapatkan kuasa setelah lulus kuliah nantinya.
3. Memenangkan Golongan
Tidak sepantasnya mahasiswa menjadi kelompok yang beroposisi pada partai politik di Indonesia jika dilihat dari fungsi mahasiswa yang sebenarnya. Tapi tidak untuk mahasiswa yang menginginkan kuasa dan tahta, mereka berjuang dengan perlindungan demi kuasa yang akan datang untuk menjadi orang nomor satu dalam suatu Golongan. Aksi tersebut adalah bentuk pengikisan idealisme mahasiswa yang bertopengkan Demokrasi.
4. Tidak Berfikir Sebagai Akademika
Kemunduran akademik Indonesia adalah ketika suatu persoalan hanya dipandang dan dilihat tanpa data dan bersumber dari media serta bernuansa politika. Apakah hal itu merupakan ajaran sang Bapak Pendidikan Indonesia? Tidak tentunya, hal ini salah!!! Logika yang dibentuk dari pendidikan haruslah digunakan sebagai metode dasar bagaimana mempersoalkan suatu permasalahan dan apa saja hal yang bisa menjadikan permasalahan tersebut berakhir. Apakah para Profesor dan para Ahli yang ada di Indonesai bungkam? tidak, mereka sudah memberikan pendapat dan solusi untuk pemerintah dalam menghadapi berbagai permasalahan. Lantas, mahasiswa? hanya sebagai pengkritik yang tak solutif.
Sungguh sangat sangat disayangkan, wajah mahasiswa Indonesia tercoreng dengan mencoreng wajahnya sendiri. Indonesia saat ini butuh aksi nyata dalam membantu menyukseskan tiap-tiap program pemerintah yang dijalankan. Terjun ke Lapangan, Berjabat Tangan, dan Melihat Situasi yang sebenarnya adalah hal nyata Fungsi Mahasiswa. Indonesia butuh manusia yang memanusiakan manusia bukan manusia yang haus akan kuasa tanpa sadar bahwa Dunia hanyalah Sandiwara Sang Pencipta. Demokrasi Indonesia diKuningkan oleh mahasiswa yang pada Prinsipnya Sebagai Ujung Tombak Bangsa.
Comments
Post a Comment